Di pasar saham, ketika sebuah saham mencapai batas atas harga harian, banyak investor baru bertanya-tanya, “Apakah bisa menjual di harga limit atas?” Jawabannya adalah bisa—Anda dapat menjual, bahkan berpeluang menjadi salah satu dari sedikit orang yang berhasil mengamankan keuntungan saat saham terkunci pada harga tersebut. Namun, agar penjualan berhasil, Anda wajib memahami logika perdagangan serta mekanisme pencocokan di balik peristiwa limit atas; tanpa pemahaman ini, Anda bisa gagal menutup posisi.
Di mayoritas pasar Asia (seperti Taiwan dan Tiongkok), bursa memberlakukan batas harian pergerakan harga—dikenal sebagai “limit-up” dan “limit-down”—guna meredam volatilitas berlebihan. Sebagai contoh, di Taiwan: batas harga harian ditetapkan 10%, sehingga harga saham tidak bisa naik atau turun lebih dari 10% dari harga penutupan sebelumnya dalam satu hari perdagangan. Ketika saham menyentuh ambang atas ini, disebut “limit-up”, dan tidak ada order beli di atas harga tersebut yang diproses.
Bisa—Anda dapat menjual. Namun, kuncinya terletak pada posisi antrean order jual Anda. Saat limit-up terjadi, biasanya ada lonjakan order beli karena banyak trader berlomba masuk ke saham yang kuat. Namun jika hanya ada permintaan beli tanpa volume jual yang sepadan, akan terjadi “limit-up terkunci” sehingga order jual Anda tertahan dalam antrean dan tidak terisi.
Catatan: Anda boleh memasukkan order jual pada harga limit-up, namun tidak ada jaminan order tersebut akan tereksekusi. Jika volume order beli jauh lebih tinggi dibandingkan order jual, peluang order Anda terisi semakin besar; sebaliknya, jika tidak, Anda mungkin harus menunggu atau bahkan tidak dapat menjual sama sekali.
Pada sesi pra-pasar (lelang pembukaan) dan perdagangan reguler, bursa mencocokkan order berdasarkan prioritas harga dan waktu. Ketika harga sudah menyentuh limit-up, seluruh order tertumpuk pada harga yang sama, sehingga sangat penting memasang order jual lebih awal untuk memperoleh prioritas eksekusi.
Jika Anda ingin menjual di limit-up, pantau kedalaman pasar dan arus order, misalnya:
Pantau juga order book level-2 serta data time & sales untuk melihat apakah terdapat ketidakseimbangan order beli dan jual, atau jika frekuensi transaksi meningkat. Jika tujuan Anda meraih untung dari penjualan pada limit-up, sebaiknya pasang order seawal mungkin. Menunggu hingga arus order beli melonjak justru memperkecil kemungkinan order jual Anda terisi.
Berikut beberapa strategi konkret untuk membantu Anda menjual secara efektif pada limit-up:
Daftar di sini untuk mempelajari lebih dalam tentang Web3: https://www.gate.com/
Singkatnya: Bisakah Anda menjual di limit-up? Bisa. Namun, apakah order Anda akan terisi sangat bergantung pada aturan pencocokan pasar, waktu pemasangan order, dan strategi Anda. Dengan memonitor aksi pasar dan memanfaatkan fitur trading secara optimal, Anda dapat mengubah lonjakan harga menjadi keuntungan riil, bukan sekadar untung di atas kertas.