Thailand mempertimbangkan untuk mengenakan tarif nol untuk produk impor dari Amerika Serikat dan berencana mengeluarkan pinjaman lunak sebesar 200 miliar baht untuk menghadapinya.
【Koin界】7 Juli (UTC+8), Menteri Keuangan Thailand pada hari Senin menyatakan bahwa Thailand sedang mempertimbangkan untuk menerapkan tarif nol pada lebih banyak produk impor dari Amerika Serikat. Menteri Keuangan Thailand, Arkhom Termpittayapaisith, menyatakan dalam sebuah seminar bisnis bahwa pemerintah juga telah menyiapkan pinjaman lunak senilai 200 miliar baht (61 miliar dolar AS) untuk mengurangi dampak tarif. Jika kesepakatan tidak dapat dicapai sebelum 1 Agustus, Thailand akan menghadapi tarif 36% dari Washington.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
7
Bagikan
Komentar
0/400
failed_dev_successful_ape
· 4jam yang lalu
Menarik ketika kebijakan bertabrakan dan negosiasi gagal.
Lihat AsliBalas0
ForkTrooper
· 07-14 19:24
Ini adalah skenario yang membuat negara tertentu berkompromi...
Lihat AsliBalas0
YieldChaser
· 07-14 03:49
Sekali lagi harus sujud kepada Amerika.
Lihat AsliBalas0
OnchainHolmes
· 07-14 03:48
Jadi benar-benar ada pajak global ya
Lihat AsliBalas0
RugResistant
· 07-14 03:46
menganalisis pola... ini mencium dinamika pasar yang dapat dieksploitasi. bendera merah terdeteksi.
Thailand mempertimbangkan untuk mengenakan tarif nol untuk produk impor dari Amerika Serikat dan berencana mengeluarkan pinjaman lunak sebesar 200 miliar baht untuk menghadapinya.
【Koin界】7 Juli (UTC+8), Menteri Keuangan Thailand pada hari Senin menyatakan bahwa Thailand sedang mempertimbangkan untuk menerapkan tarif nol pada lebih banyak produk impor dari Amerika Serikat. Menteri Keuangan Thailand, Arkhom Termpittayapaisith, menyatakan dalam sebuah seminar bisnis bahwa pemerintah juga telah menyiapkan pinjaman lunak senilai 200 miliar baht (61 miliar dolar AS) untuk mengurangi dampak tarif. Jika kesepakatan tidak dapat dicapai sebelum 1 Agustus, Thailand akan menghadapi tarif 36% dari Washington.